surat untuk mantan

Hai... Pantas kah aku menyapamu kembali ? Kamu apa kabar ? Masih ingat kah dengan bajingan yg pernah mengisi waktu 3 tahunmu dulu? Bukan maksudku untuk membuatmu mengingat kesalahan-kesahalan yg pernah ku perbuat, mungkin juga kamu sudah melupakannya. Melupakan aku dengan kebodohan ku dan melupakan kita. Aku hanya ingin menulis surat, mengucapkan terimakasihku untuk mu dan meminta maaf.

Maaf, aku pernah menyelingkuhimu beberapa kali, beberapa kali ya ? Aku memang tolol, sangat tolol. Namun kamu dengan hati malaikat mu tetap saja memaafkan ku. Ku akui, awalnya aku hanya mengganggap hubungan kita dulu hanya sekedar cinta cintaan, cinta monyet. Aku mengganggap itu bukan tanpa alasan..

Kamu masih ingat bagaimana kita awal nya jadian? Aku selalu tertawa apabila mengingat itu semua. Berawal di sebuah Sekolah menengah atas yg sama, kelas yg sama juga, dan hasil dari beberapa hari pandang-pandangan ala anak SMA, senyum-senyum malu setelahnya. Akhirnya aku memberanikan diri untuk meminta nomor ponsel mu itu pun bukan langsung dari mu tetapi lewat teman akrabmu, selain tolol aku juga sangat pengecut saat itu. Entah bagaimana aku dimatamu ?

Kamu masih ingat setelah beberapa hari kita smsan malam malam, akhirnya aku menembak mu lewat layanan sms, Aku ingat saat itu malam kamis, saat itu aku tidak menyangka akan menyatakan cinta ku kepada mu, itu hanya sekejap, entah bisikan dari mana. Tetapi aku lebih tidak menyangka kamu akan menerima ku saat itu. Tetapi rasa bahagia mengalahkan semuanya malam itu...

Berawal dari malam itu dan berlanjut ke malam malam selanjut nya, kamu selalu mengisi sekolah ku, mengisi minggu ku, tetapi apa yg kubalas untuk mu ? Maapkan aku, maapkan aku yg tidak pernah bersyukur tentang kamu, tentang kita dan tentang semuanya... Aku juga selalu sedih apabila mengingat itu semua..

Semoga semua itu menjadi pelajaran untuk ku, belajar bagaimana menghargai seorang perempuan dan belajar pentingnya syukur.

Teruntuk kamu mantan ku, terimakasih atas semua waktu dan pelajarannya, pelajaran yg mungkin hanya bisa didapat bila dengan mu. Dan maaf atas segala sesuatu yg mebuat air mata mu selalu keluar sebab ulah ku.

Semoga sekarang bibir mu selalu serupa huruf U.


Tulisan ini diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth novel Bernard batubara @gramedia
Previous
Next Post »
0 Komentar