(Lanjutan; Namaku Tika)
............
Bara mengajak Zidni pergi, Seperti biasa mereka ke rental PS, Main ps tentunya.. Padahal zidni mempunyai playstation sendiri dirumah. Tetapi begitulah zidni, dia lebih sering maen di rental..
Bara mengajak Zidni pergi, Seperti biasa mereka ke rental PS, Main ps tentunya.. Padahal zidni mempunyai playstation sendiri dirumah. Tetapi begitulah zidni, dia lebih sering maen di rental..
Zidni dan bara berjalan beriringan menuju parkiran sekolah,
tidak seperti truk gandeng, mereka tidak gandengan. Tidak seperti teletabis,
mereka tidak berpelukan. Tidak seperti cabe-cabean, karena mereka
terong-terongan
Disana mereka bertemu cewek yg sama tadi pagi, Tika. Dia
sedang menunggu jemputan.
Zidni bingung apa yg harus dia lakukan, entah senang atau
senang sekali perasaan zidni waktu itu, yg jelas bibir zidni tersenyum lebar.
"Cieee, liatin cewe yg tadi pagi ya?" Bara
berbicara seolah dia tau segalanya
"Nggggg, ngga lah bar" Zidni berontak
"Udah ngaku aja, nanti biar gue coret dia di daftar
calon pacar gue, demi elu zid" Bara sambil ngambil buku dan pulpen di
ranselnya dengan muka polosnya.
"Dasar kampret" Zidni meninggalkan bara dan
berjalan menuju tika yg berdiri dan sesekali melihat jam tangan berwarna hitam
di lengan kanannya.
"Nungguin jemputan ya?" Zidni berdiri disebelah
kanannya tika
Tika cukup kaget, ya maklumlah dia sedang gelisah..
"Eh elu, iya nih nungguin jemputan" jawab tika
singkat
"Mau gue an.." Sebelum zidni menyelesaikan
kalimatnya Tika memotong pembicaraannya
"Eh itu bokap gue dateng, gue duluan yaaa" Tika
sambil meninggalkan zidni
"Anjrit, Hampir saja gue melakukan hal bodoh, masa iya
baru kenal udah mau nganter" ucapnya dalam hati
Sementara dikejauhan Bara tertawa terbahak-bahak.
*Hari Berikutnya
Zidni tidak ingin mandi apalagi sekolah pada hari itu,
karena itu hari minggu. Orang tua zidni pun tidak membangunkannya seperti
hari-hari sekolah biasanya.
Zidni berniat menghabiskan minggunya hanya di rumah dan
bermalas-malasan.. Tetapi niatnya itu tidak terwujud karena mamanya zidni atau
istrinya ayah zidni memberitahu bahwa Yusuf dan orangtuanya akan datang pada
siang hari dan menginap dirumahnya.
Yusuf adalah keluarga sekaligus sahabatnya dari kecil
selain bara, sebenarnya zidni, yusuf dan bara dari tk sampai SMA satu sekolah,
tapi karena orangtuanya yusuf pindah pekerjaan ke daerah lain, terpaksa yusuf
ikut dengan orangtuanya. Padahal dalam hatinya yang paling dalam yusuf tidak
ingin mengininkannya..
Seperti yang sudah dibilang mama zidni, yusuf datang,
tepatnya pukul 02.04 WIB (waktu endonesa bagian bekasi) maksudnya (waktu
indonesia bagian barat) bekasih mah jauhhh banget :(
Maksud yusuf untuk memberi surpise atas kedatangannya tapi apalah
daya, zidni sudah mengetahuinya.. Sakitnya tuh dicini *yusuf nunjuk dada*
Banyak yg ingin yusuf ceritakan kepada zidni dan bara..
tetapi seperti biasa, setiap hari minggu Bara sedang ngapel kerumah Nina, Yusuf
pun tidak tega menelpon bara untuk nyamperin kerumah zidni karena rumah Nina
dibekasi. Pasti berhari-hari baru sampai kerumah zidni yg letaknya di bumi. :(
Terpaksa lah Yusuf hanya cerita kepada Zidni siang itu,
Ceritanya pun sangat beragam, dari cerita kucing kesayangan yusuf mati karena
gak nafas lagi sampai cewek yg baru 1 bulan di pacarinya..
"Eh nanti malem temenin gue makan ya, ada pacar gue
juga zid" ucap yusuf selepas bercerita banyak hal
"Gampang suf, emang siapa sih namanya? Tanya zidni
penasaran
"Namanya Kartika Jaden Keilani, Biasanya gue panggil
Tika atau Sayang" Yusuf menjawab sambil senyum, seperti orang jatuh cinta
kebanyakan.
Zidni diam, dia teringat murid pindahan yg
berbincang-bincang dengannya kemaren, Tika.. Hatinya kembali memikirkan sesosok
wanita yang membuatnya selalu terpikirkan olehnya.. Zidni ingin bercerita
tetapi dia urungkan karena mamanya zidni menyuruh mereka makan siang yg sudah
disiapkan sebelumnya..
Malam Pukul 07.00
Zidni dan Yusuf pergi ke cafe yang biasa zidni, yusuf dan
bara nongkrong sekaligus download film. *IYKWIM*. Mereka pergi menggunakan
motor kesayangan zidni dan juga kesayangan yusuf, karena yusuf sayang zidni.
Setelah memarkir motor, terlihat dari kaca luar sesosok
wanita dengan kaos dan celana berwarna hitam. Terlihat dia sendirian seperti
menunggu seseorang dan terlihat dia memakai jam tangan di tangan kanannya..
Zidni tidak bisa bergerak, seolah-olah badannya membeku
seperti berada di kulkas dua pintu. Keringatnya bercucuran. Tidak mungkin
pikirnya, Tika yg semalam bersalaman dengannya adalah tika yg ada dihati
keluarga sekaligus sahabatnya, Yusuf. Dia benar-benar tidak menyangka.
Yusuf hanya maju-mundur-maju-mundur-cantik melihat Zidni
yang sedang mematung.
"Yuk zid masuk" kata yusuf
Zidni mengangguk. Langkah zidni berat, lebih berat dari
mahasiswa yg sedang skripsi. tak terasa tubuhnya sudah berada dihadapan sesosok
wanita dengan jam tangan hitam khasnya.
Tika juga terkejut dengan laki-laki yang sedang bersama
pacarnya itu.
"Eh elu zid" ucap tika
Yusuf juga terkejut dengan pemandangan dihadapannya
sekarang, Yusuf tak menyangka karena tika dan zidni sudah kenal, ya maklum lah
tika belum cerita kalau dia sekolah di SMA yusuf dulu. Dan suasana malam itu
pun cukup canggung.
Dalam hati Zidni, Mengalah adalah pilihan yang harus di
ambil. Kisah cinta seperti ini sudah sering zidni baca di novel-novel dan
artikel internet, dan sekarang juga menimpa kehidupannya. Untungnya kedua hal
itu cukup tidak seimbang. Maka zidni ikhlas karena dia teringat qoute
seseorang:
"Karena Pacar orang adalah pacarmu, karena kamu juga
orang" - Pidibaiq
0 Komentar