5 Jam menjadi Barista

Karena salah satu keinginan saya yaitu memliki cafe sendiri dan menghasilkan uang sendiri, saya mencoba untuk melamar pekerjaan menjadi seorang Barista di salah satu coffe shop yang ada di Banjarbaru, Saya menyiapkan surat lamaran, persyaratannya tidak terlalu sulit, yang diutamakan adalah pecinta kopi atau penikmat kopi bukan pecinta pacar orang apalagi istri orang. Dan saya adalah penikmat kopi Sachet. Sayapun mencoba mengirim lamaran.

Setelah beberapa hari saya mengirim lamaran, saya dihubungi oleh pihak yang berwajib untuk datang melakukan interview terlebih dahulu. Janjiannya pukul 18.00 Wita. Karena saya adalah anak baik yang tidak sombong, saya berangkat 1 jam lebih dulu, jarak antara rumah saya dengan coffe shop tersebut kurang lebih sekitar 30 menit. Jadi saya memliki waktu 30 menit untuk gugup.

Interviewnya pun santai, malahan saya diberi secangkir kopi espresso gratisan. meskipun saya tidak akrab dengan kopi tersebut karena saya seorang pengopi rumahan tetapi saya sangat senang. Yaiyalah Gratisan. Dan karena gratisan itulah Hati saya pun sudah sangat ingin untuk bekerja di sana. Hehehehe

Setelah melakukan perbincangan santai dengan ownernya dan menghabiskan secangkir espresso, kata Bapak owner saya besok bisa langsung memulai kerja di sana. Di hari pertama kerja menjadi seorang barista saya disuruh datang jam 19.00 dengan pakaian yang ditentukan untuk Barista trial, yaitu baju berkerah warna putih dan celana warna hitam.

Menjadi seorang Barista pemula difokuskan untuk kebersihan, dari mencuci piring dan cangkir, membersihkan meja pengunjung, pokoknya yang diutamakan adalah Kebersihan.
Selain bersih-bersih hari pertama saya menjadi Barista, saya hanya melihat cara kerja mesin pembuat kopi yang keren, melihat cara menyajikan kopi dengan baik dan benar, melihat cara melayani pengunjung dengan sopan, ya observasi gitu deh. Dan kebetulan Barista senior di sana juga baik-baik, mau ngajarin semuanya.

Hampir tengah malam saya pulang ke rumah, setelah membersihkan semua bagian yang ada di coffe shop tentunya, saya pulang dengan aroma kopi di badan Hehehe

Keesokan harinya, Kesenangan saya menjadi seorang Barista pemula harus dihentikan, kebersamaan bersama biji kopi, kebersamaan dengan mesin pembuat kopi sudah tidak bisa diteruskan.
Itu terjadi setelah orang tua dan sebagian keluarga saya berunding. Saya disuruh untuk fokus kuliah dulu. Entahlah. Saya cukup sedih saat itu, tapi di sisi lain saya juga tidak berani untuk menentang kehendak mereka, menentang kata orangtua.
Sayapun terpaksa ngehubungin Bapak owner untuk meminta maaf karena tidak bisa melanjutkan Belajar di sana. Hmm

Bagi saya menajadi Barista selama 5 jam adalah Pengalaman yang luar biasa.
Previous
Next Post »
0 Komentar