Kopi Kedua di Air Terjun Haratai


Pertengahan tahun 2012 pertama kalinya saya merasakkan dinginnya Air terjun Haratai Kecamatan Loksado, Kandangan, Kalimantan Selatan dan Air terjun Haratai merupakan saksi alam pertama saya untuk menikmati indahnya Indonesia ya tentu saja dengan tujuan agar bisa kembali ke rumah.

Loksado yang merupakan salah satu wisata alam dan atraksi budaya masyarakat Dayak yang terletak di pegunungan Meratus yang berjarak kurang lebih 165 km dari Kota Banjarmasin atau bisa menghabiskan waktu sekitar 4 jam perjalanan darat dari Kota Banjarmasin.

Dari Loksado menuju Air terjun Haratai berjarak sekitar 8 km atau melewati sebanyak 14 jembatan, kondisi jalan yang sudah disemen namun masih ada lubang-lubang dengan akses jalan yang berliku dengan tanjakan yang cukup tinggi dan sisi jalan adalah jurang membuat harus wisatawan harus berhati-hati apalagi cuaca sedang hujan karena akan membuat jalan menjadi licin.
Satu-satunya alat transportasi menuju Air terjun Haratai adalah dengan kendaraan roda 2 karena tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat tetapi yang ingin berjalan kaki juga bisa kok. Tetapi ada juga sewa ojek dari Loksado menuju Air terjun Haratai dengan tarif sekitar 50k PP.

Saat saya pertama kali ke sini saya dan teman-teman yang lain memberanikan diri hanya berjalan kaki dari Loksado menuju Air Terjun Haratai atau sekitar 2 jam. Dengan berjalan kaki bia menikmati alam pegunungan meratus sambil bercanda bersama yang membuat waktu perjalanan tidak terasa. Sesampainya di sana kami memutuskan untuk menghabiskan malam di bawah gemuruh suara Air terjun, sebuah nyanyian alam dari Loksado.

Tips untuk yang nginep di Loksado bawa pakaian tebal atau pakaian hangat yang banyak karena akan sangat dingin di malam hari dan menuju pagi.

Hari mulai terang, embun Air terjun menyelimuti tubuh dan pakaian, seolah-olah airnya memanggil untuk "cepat ke sini, nikmati airnya, basahi seluruh tubuhmu dan mandi wajiblah." "Oke, siap" jawabku dalam hati. Tapi sebelum itu aku ingin menghabiskan kopi ku, Kopi pertamaku.
"Sruppp, Ahhh". Rasa sebuah kopi sachet yang ya gitu deh mengalir di tenggorokan, meskipun rasanya ya gitu deh tetapi dengan pemandangan yang luar biasa akan mejadi hal yang luar biasa.


"Semoga kita berjumpa lagi Air terjun Haratai, semoga masih ada kopi yang kedua dan selanjutnya" ucapku dalam hati.

-------
Mei 2016, langkah saya kembali menuju Air terjun Haratai, Do'a saya terkabul dan artinya akan ada kopi kedua! Yeay.

Berbeda dengan perjalanan pertama, saya kali ini tidak menikmati malam dengan ditemani alunan bunyi Air terjun dan saya menggunakan kendaraan roda dua dari Loksado untuk sampai di Air terjun Haratai. Hehe
Banyak juga yang sudah berubah kini ada sebuah bangunan sederhana yang terbuat dari paring untuk menginap dengan harag 100k per malam dengan jumlah orang terserah dan yang awalnya tidak ada warung di sekitaran Air terjun Haratai  ada warung makanan yang hanya buka pada siang hari.

Yang tidak berubah hanya keindahannya, dinginnya dan godaannya untuk membuat mandi wajib hehe

Setelah puas mandi Kopi kedua pun diluncurkan ke dalam lambung, doa saya pun masih sama "Semoga kita berjumpa lagi Air terjun Haratai, semoga masih ada kopi yang ketiga dan selanjutnya"
Ngopi dulu kalo ga ngopi ga uuu ~

Oh iya ini yang masih penasaran ini ada juga videonya.


Previous
Next Post »
0 Komentar